Kayu Ulin

 

KAYU ULIN


 

Sumber: Dok. pribadi 
Sumber: Picturethis

Klasifikasi

Klasifikasi Ulin menurut Nurhasybi (2000) adalah:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotiledoneae

Ordo : Laurales

Family : Lauraceae

Genus : Eusideroxylon

Spesies : Eusideroxylon zwageri 

Deskripsi

Ulin (Eusideroxylon zwageri T. et B.) atau yang dikenal juga dengan nama kayu besi Borneo, belian (Kalimantan), bulian ataupun onglen (Sumatera),termasuk salah satu jenis pohon asli pulau Kalimantan. Tinggi pohon ulin dapat mencapai 35 m dengan panjang batang bebas cabang 5-20 m. Pohon ulin pada umumnya memiliki diameter batang 100 cm yang kadang-kadang dapat mencapai 150 cm. Kulit luar bewarna coklat kemerah-merahan sampai coklat tua atau coklat kelabu dengan tebal 2-9 cm. Kayu ulin memiliki tekstur yang cukup kasar dengan arah serat lurus dan termasuk kayu kelas I dalam hal kekuatan dan keawetannya (Martawijaya dkk, 1989). 

Morfologi
Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang dapat mencapai tinggi sampai 50 meter dengan diameter sekitar 50-120 cm dan bahkan ada yang mencapai 200 cm, berbanir yang dapat mencapai tinggi 4 meter dan panjang mencapai 10 meter. Batang berbentuk lurus, tegak dan kadang-kadang dijumpai bonggol bonggol bekas cabang yang tumpul, tinggi bebas cabang antara 10-20 meter tetapi dapat juga mencapai 25 meter (Martawijaya, 1989).

Manfaat
Kayu besi Borneo ini telah digunakan oleh suku asli Kalimantan sejak ratusan tahun yang lalu terutama pada rumah tradisional seperti Betang di Kalimantan Tengah dan Lamin di Kalimantan Timur. Sampai dengan sekarang, ulin dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah/gedung, jembatan, tiang listrik, dan perkapalan. Masyarakat di Kalimantan memanfaatkan pula kayu ulin sebagai komponen konstruksi rumah seperti kusen jendela dan pintu, daun pintu, serta hiasan rumah.

Habitat dan Penyebaran

Kayu Ulin yang dikenal juga dengan nama kayu Besi Borneo, Belian (Kalimantan), Onglen (Sumatera), merupakan salah satu pohon penyusun hutan tropika basah yang tersebar di Sumatera Bagian Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dan hampir seluruh wilayah Kalimantan.

Referensi:

Martawijaya A, Kartasujana I, Mandang YI, Among S, Kadir dan Prawira. 1989. Atlas Kayu Indonesia. Jilid II. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abu tropis

Andong Merah

Bunga Kincir