Nagasari
NAGASARI
Klasifikasi
Klasifikasi tanaman Nagasari secara klasifikasi ilmiah adalah sebagai berikut (Rachma, 2015):
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Clusiaceae
Bangsa : Calophylleae
Genus : Mesua
Spesies : Mesua ferrea
Deskripsi
Di Indonesia, pohon Nagasari ditemukan tumbuh secara liar maupun sengaja ditanam di Jawa dan Bali. Pohonnya yang rindang dan memiliki bunga beraroma harum (Heyne, 1987). Pohon Nagasari termasuk jenis yang tidak mudah dijumpai, umumnya ditanam di areal pemakaman. Di Jawa, Nagasari dijumpai di Daerah Istimewa Yogyakarta, tumbuh di pemakaman Raja Raja Kotagede dan Imogiri. Sementara di Malang ditemukan di kompleks makam Ki Ageng Gribig di Madyopuro, Kedungkandang (Aminudin, 2017).
Manfaat Nagasari
Karena sangat kuat dan berat (berat jenis 1,12 ton per m3), kayunya dipakai sebagai bantalan rel atau bangunan berstruktur kuat. Tumbuhan ini menjadi lambang nasional Sri Lanka. Getah resinnya agak beracun, tetapi beberapa bagiannya memiliki khasiat pengobatan. Buah Nagasari bersifat alteratif dan stimulan, Pasta buah biasanya dioleskan pada bisul. Pasta yang terbuat dari bunga Nagasari digunakan dalam pengobatan disentri amuba. Rebusan bunganya diminum oleh wanita setelah melahirkan. Namun Penelitian telah menunjukkan bahwa bunga menunjukkan aktivitas antibakteri. Dalam tes laboratorium, ekstrak bunga dari Pohon Nagasari dapat menghentikan kehamilan (kurang cocok bagi seseorang yang hamil) Serta mengakibatkan kurangnya implantasi pada tikus.
Habitat Dan Penyeberan Nagasari
Tumbuhan ini dibudidayakan juga di Assam, Nepal, dan Asia Tenggara. Oleh masyarakat Jawa yang mempercayai takhyul, nagasari dianggap sebagai pohon keramat.
Aminudin, M. 2017. Pohon Nagasari di Makam Ki Ageng Gribig Ini Dikenal Berkhasiat.
Komentar
Posting Komentar